Sabtu, 26 Mei 2012

BOHONG

Kebiasaan buruk yang fungsinya adalah untuk menyelamatkan diri dari ketakutan ini sangatlah diandalkan bagi setiap orang untuk melakukan perkerjaan-pekerjaan tertentu. Bermodalkan mulut lebar dan otak cerdik maka bohong menjadi semakin tajam dan manis. Sekarang ini penulis mau mencoba berbica tentang motif bohong.

Latar belakang bohong adalah ketakutan akan suatu perbuatan salah yang seseorang. Itu salah satu dari sekian banyak latar belakangnya. Ketakutan yang timbul akibat blunder akan mendorong orang untuk menyelamatkan dirinya dari suatu hukuman. Tapi apa jadinya ketika seseorang melakukan kebohongan untuk kebaikan bersama?

Bohong untuk kebaikan terkadang menuai banyak cercaan diawal ketika ia memberitahu telah berBOHONG. Ia melakukan hal tersebut untuk menyelamatkan banyak orang agar mereka-mereka yang dibohongi mendapatkan sesuatu kejutan yang terkadang mereka tidak sadar apakah itu.

Ketakutan untuk tidak dapat mencapai tujuan yang mulia dapat mendorong seseorang untuk berbohong agar orang-orang mau ikut mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut dilakukan karena karakteristik manusia yang terkadang sangatlah memerlukan insentif yang jelas. Kejelasan insentif itu direkayasa terlebih dahulu dalam kebohongan agar mereka mau bergerak menuju insentif tersebut, padahal itu hanya sebuah taktik untuk menggiring mereka ke tujuan mulia tersebut.

Kekuatan BOHONG sangatlah besar. Ia dapat menciptakan perubahan besar dari alur suatu perjalanan, bisa menjadi merugikan/menguntungkan. Kebanyakan orang memanfaatkan bohong menjadi alat tipu muslihat untuk merugikan orang lain, tetapi sebagian melakukan hal tersebut untuk pembelajaran yang menguntungkan bagi lingkungan sekitarnya. Berbohong untuk tujuan positif biasanya tidak mengendap lama di pikiran para objek dan hilang begitu saja setelah tahu bahwa tujuan mereka adalah suatu hal yang menarik.

Ada orang yang mengartikan bohong sebagai salah satu alat "berfikir diluar kotak" untuk mencapai tujuannya.

Apakah maksud dan tujuan kamu berbohong? Apakah ketakutan yang besar untuk mencapai tujuan kamu yang sulit?

Kebohongan yang diperban oleh maksud dan tujuan buruk akan membuat bohong menjadi suatu hal yang menjijikkan. berbohonglah untuk tujuan positif sehingga resiko bohong bisa menjadi suatu keuntungan buat kamu.

Jumat, 11 Mei 2012

SUBJEKTIFITAS

Apa yang anda pikirkan ketika mulai menilai sesuatu, apakah dari bentuk? apakah dari selera anda? seluruh perasaan itu menyatu dipikiran anda untuk anda benar-benar menetapkan hati, dan ya, saya memilih yang itu!! Dan sadarkan anda bahwa perasaan itu bukan lagi muncul dari suatu penilaian pasti, contohnya  penilaian yang menggunakan angka. Apa yang anda pikirkan ketika mendengar lagu dan melihat suatu film? apakah anda akan memilih film SESUAI dengan apa yang anda suka? 

Tulisan kali ini akan membahas mengapa anda memilih sesuatu dan mengapa orang lain tidak memilih pilihan anda? apakah motif dibalik pilihan tersebut?

Ketika seseorang sudah mulai dihadapkan oleh suatu pilihan dan ia mulai menilai, maka pikirannya mulai mencari apa kesukaannya sendiri. apalagi kalau pilihan tersebut adalah pilihan yang tidak terlalu penting dalam hidupnya, contohnya adalah memilih baju. Kebanyakan orang akan memilih baju sesuai dengan warna kesukaannya, tidak peduli warna kesukaan itu cocok atau tidak dengan warna kulitnya.

Subjektifitas secara tidak langsung ditimbulkan akibat suatu ketertarikan, kecocokan dan pengetahuan yang ia punya. yang lebih parah lagi keteika subjektifitas muncul karena ikut-ikutan (pengaruh) teman, biasanya terjadi pada para social climber

Pilihan sangat tergantung pada apa yang sedang anda rasakan, mengapa anda memilih merah? mungkin karena sedang marah. dan mengapa anda memilih kuning? mungkin karena anda sedang senang. terkadang semuanya tergantung apa yang terjadi dengan sekeliling kita dan hal tersebut sering terjadi disekitar kita.

Apa yang membuat para perusahaan besar membuat iklan yag sesuai dengan preferensi masyarakat? Itu mereka lakukan karena mereka harus mengambil subjektifitas calon konsumennya. Sebagai alat propaganda yang terbuki paling manjur, media sudah menjadi bagian dari lingkungan masyarakat yang fungsi utamanya adalah mengambil perhatian dan penilaian masyarakat dan berharap subjektifikas masyarakat itu akan menjadi profit mereka di waktu nanti.

Apa yang membuat anda memilih? Yang membuat keputusan untuk memilih hal tersebut adalah kesukaan anda, apakah anda suka wana merah? Maka anda cenderung akan memilih warna itu di keputusan-keputusan kedepan yang akan anda buat.

kesesuaian akan mendominasi cara anda berfikir dan akan menjadi dasar primadona pilihan anda

seperti apa subjektifitas anda?