Senin, 23 September 2013

BISNIS SOSIAL

Apa yang akan anda lakukan untuk bisa menciptakan shortcut uang, pahala dan kesenangan? apakah ada jawabannya? jika ada beritahu kami semua.

Tapi sekarang ini saya tampaknya menemukan jawabannya sendiri entah itu dari sharing dengan orang atau membaca. Referensi yang saya dapatkan pertama dari dosen saya yang berbicara mengenai bagaimana seorang ekonom hebat bisa mencapai puncak karier nya. Dosen saya bercerita "bagaimana bapak bisa mencapai kesuksesan yang sangat cepat?" Sang ekonom menjawab "Saya hanya berdiri pada pundak raksasa dan rasa nya saya terlihat tinggi dan mendapatkan sudut pandang yang lebih luas dari yang lain". Seperti itulah garis besar kutipannya. ia mendapatkan kesuksesan otak dan mendapatkan pengakuan dari setiap orang. Apakah ia mendapatkan kesuksesan lainnya?

Yang kedua, bagaimana seorang CEO perusahaan multinasional bisa mendapatkan segalanya. ia mendaki satu demi satu tanggal hingga sampai puncak gunung dengan segala komitmen, integritas dan kerja keras serta di bungkus dengan jiwa kepemimpinan  yang memumpuni. Dan bagaimana dengan kesenangan yang lain? Seperti kesenangan lain yang terkadang bisa kita dapatkan bukan hanya dari uang atau pencapaian kesuksesan?

Kesenangan itu biasanya muncul kita kita berguna bagi orang lain dan menciptakan suatu kebahagian yang berkelanjutan kepada orang banyak? Ketika saya berpikir bagaimana cara mendapatkan kesenangan tersebut? Pencarian jawaban itu tampaknya saya temukan dibuku yang dibuat oleh Muhammad Yunus yang berjudul BISNIS SOSIAL. 

Menurut hemat saya semua orang ingin merasakan kehidupan yang sempurna tanpa ada cacat. Artinya ia ingin menikmati kesuksesan berupa materi, nama tenar dan berguna bagi semua orang dengan cara yang paling mulia. Poin paling sulitnya adalah ketika kita berbicara bagaimana semua orang bisa terkena dampak mulia dari pemikiran kita tersebut. Semua orang bahu membahu untuk mencoba peduli terhadap sesama dengan menjalankan cara Short time impact (biasanya hanya memberi materi uang). Ya memang hal itu sangat tidak merepotkan (hanya mengeluarkan beberapa nominal dan berikan kepada orang yang tidak mampu untuk dibuatnya bertahan hidup). Itu kebanyakan mainset si pemberi materi. Pertanyaannya adalah apakah hal tersebut mendidik? 

apresiasi besar untuk BISNIS SOSIAL dari Bapak Muhammad YUNUS.